1.
Over promote produk atau marketing plan
Kalau Anda mencapai peringkat ini, Anda nggak
ngapa-ngapain, penghasilan minimal 2 jt per bulan”. Jangan memberikan slogan yang terlalu membual. Karena ketika jaringan dibawah anda ternyata tidak ada yang bekerja apa mungkin Anda bisa memperoleh bonus.
Sikap bombastis seringkali membuat prospek meragukan Anda. Anda
tampak sebagai orang yang tidak obyektif dan berkesan ’memaksa’ prospek untuk
membeli/join. Tunjukkan fakta-fakta dengan jujur dan proporsional.
Kalau anda sebagai pemasar produk dan jika ada pertanyaan soal khasiat produk ,”Apakah
dijamin tidak akan kumat lagi?”. Tunjukkan kepada prospek, orang sehat saja
bisa sakit, apalagi orang sudah pernah sakit. Tidak menutup kemungkinan kambuh
lagi jika sikap dan perilaku yang menyebabkan penyakit tersebut tidak diubah.
Penjelasan Anda yang obyektif akan lebih diterima sekaligus menunjukkan bahwa
Anda profesional.
2. Menyerang kebanggaan orang terhadap produk lain
Kadangkala prospek Anda pernah atau sedang menggunakan produk
kesehatan yang lain dan menunjukkan khasiatnya kepada Anda. Banyak distributor
yang merasa harus ’menang’. Sehingga langsung menceritakan kehebatan atau
kelebihan produk tertentu dibandingkan produk yang dipakai oleh prospek. Anda
tahu akibatnya? Anda bisa memenangkan pembicaraan, tapi orang tersebut tidak
akan belanja atau bergabung. Mengapa? Sadari, pada saat Anda ’menyerang’ produk
lain yang dipakai prospek, Anda tidak sedang menyerang produk itu, tetapi
menyerang keputusan prospek untuk menggunakan produk itu. Jelas orang bisa
tersinggung.
Jauh lebih baik jika Anda memuji pilihan prospek tersebut. Saya
pernah bertemu dengan prospek yang membanggakan produk lain dari Cina juga.
Meskipun saya baru pertama kali melihat, saya pura-pura tahu aja. Saya
bilang,”Wah ini memang luar biasa Pak, bungkusnya aja bagus sekali. Teman saya
juga ada yang pernah pakai ini dan hasilnya bagus. Tapi setelah dikombinasi
dengan cordysep hasilnya lebih luar biasa lagi Pak”. Akhirnya, mau juga bliau
coba. Setelah pakai, langsung join dan dalam 2 bulan belanja lebih dari 5 juta.
Kebetulan, istri dan anaknya juga membutuhkan produk.
3. Membayarkan prospek untuk bergabung
Saat di awal, biasanya kita semangat sekali kalau prospek ada
tanda-tanda mau join. Sekaligus khawatir kalau dia join sama orang lain.
Akhirnya kita mencari cara untuk ’mengamankan’ salah satunya dengan membayarkan
biaya pendaftaran. Bahkan ada juga yang membiayai belanja produknya.
Hati-hati, Anda baru boleh yakin prospek betul-betul mau bergabung jika telah menunjukkan pengorbanan. Kalau baru ngomong saja, tidak ada jaminan. Jadi jangan sekali-kali membayarkan. Kasian uang Anda. Kebanyakan mereka yang dibayarkan ternyata tidak mau menjalankan bisnis ini.
Hati-hati, Anda baru boleh yakin prospek betul-betul mau bergabung jika telah menunjukkan pengorbanan. Kalau baru ngomong saja, tidak ada jaminan. Jadi jangan sekali-kali membayarkan. Kasian uang Anda. Kebanyakan mereka yang dibayarkan ternyata tidak mau menjalankan bisnis ini.
Kalau prospek bilang mau join tapi belum ada uangnya, Anda
bilang aja”Ok, DP nya dulu berapa yang ada buat tanda jadi, sudah bisa saya
daftarkan”. Anda terima duitnya tapi tidak usah didaftarkan. Anda bilang
aja,”Sudah saya daftarkan, stater kit dan kartu anggota bisa diambil setelah
lunas”. Kalau dia melunasi, baru benar-benar daftarkan. Tapi kalau batal
bergabung, kembalikan uangnya.
Bagaimana kalau tidak ada uang sama sekali? Ga papa, bawa aja
formulirnya dan bilang seperti tadi. ”Sudah didaftarkan dan stater kit bisa
diambil kalau sudah bayar”. Kalau prospek itu sungguhan ingin join, dia sudah
punya ikatan moral dengan Anda. Dia khan tidak tahu kalau Anda belum
mendaftarkan. Yang penting Anda tidak merugikan orang lain, sekaligus jangan
sampai merugikan diri sendiri.
4. Menjanjikan ’masangin’ downline dan dijamin sukses
Semua orang tahu, bahwa untuk sukses harus kerja keras.
Penawaran Anda yang terlalu menyederhanakan membuat orang malah tidak yakin.
Kalaupun ada yang percaya kepada Anda, dapat dipastikan, orang tersebut tidak
akan membangun bisnisnya. Tidak ada manfaatnya buat bisnis Anda dan juga bisnis
dia.
5. Menjelekkan bisnis jaringan lain
Anda pasti pernah ketemu dengan prospek yang membandingkan
dengan bisnis jaringan lain. Betul khan? Anda boleh-boleh saja membandingkan,
menunjukkan fakta dan data yang ada secara objektif. Namun jangan sekali-kali
dengan bumbu bisnis jaringan lain jelek. Semakin banyak Anda menceritakan kejelekan bisnis jaringan lain, sebetulnya prospek akan melihat semakin banyak kejelekan Anda.
Dan yang lebih penting lagi, Anda menciptakan suasana negatif. Prospek tidak
akan merasa nyaman.
Tapi kalau yang prospek bandingkan ternyata adalah money game,
arisan berantai atau skema piramid lainnya yang menipu. Anda boleh tunjukkan
bahwa mereka illegal dan sangat merugikan masyarakat. Anda boleh tunjukkan apakah mereka itu terdaftar sebagai anggota APLI atau pun terdaftar di OJK.
6. Tidak jujur mengundang atau janji temu
Sebagian distributor tidak PD dan sudah berpikir negatif saat
mengundang. Mereka khawatir kalau mengundang untuk pertemuan bisnis, orang
pasti tidak mau. Karena itu mereka mengundang dengan alasan acara makan-makan,
memanfaatkan pertemuan arisan dsb.
Saat pertemuan, prospek ’kaget’ kok acaranya menawarkan bisnis?
Mereka merasa Anda tidak jujur. Kalau sudah begini, jangan harap mereka percaya
kepada presentasi Anda.
Labels:
Bisnis Kita
Thanks for reading Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Presentase Bisnis Jaringan. Please share...!
0 Comment for "Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Presentase Bisnis Jaringan"
Silahkan isi komentar anda disini